Gurita Gila Pembajakan Vcd

Edisi: 15/31 / Tanggal : 2002-06-16 / Halaman : 112 / Rubrik : KRI / Penulis : Mulyono, ,

SERAUT wajah Franky Sahilatua tampak sedih. Mengenakan baju bermotif kotak-kotak warna paduan merah dan biru serta bercelana jeans, pelantun lagu populer Perahu Retak itu berbicara dengan nada geram. Beberapa kali mulutnya mengisap rokok dalam-dalam. Ekspresi kekecewaannya begitu besar atas pembajakan produk rekaman suara, baik dalam bentuk cakram video (VCD), CD, maupun kaset, yang makin menggurita di Indonesia. "Kondisi ini membuat seniman musik frustrasi," kata Franky kepada Mulyono dari Tempo News Room (TNR), pekan lalu.

Pemusik dan pencipta lagu laris seperti Franky memang menjadi salah satu pihak yang paling dirugikan oleh bisnis cakram video bajakan. Sebab, bisnis haram tersebut telah merampok hak royalti para pencipta lagu. Tak mengherankan bila Franky kemudian mengibarkan bendera perang melawan para pembajak. Melalui Forum Komunikasi Anti-Pembajakan, tempat Franky menjadi koordinator, ia menggalang solidaritas seniman musik dan produser. Mereka akan mengupayakan pembaruan Undang-Undang Hak Cipta Tahun 1997 di DPR serta menggandeng kepolisian agar lebih gencar memberantas pembajakan. Mereka juga akan melakukan gebrakan serius, yakni aksi mogok musik sehari penuh.

Franky dan kalangan musisi agaknya patut geram. Memang, dari tahun ke tahun, pembajakan karya rekaman suara terus melonjak. Tilik saja data Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri). VCD, CD, dan kaset bajakan untuk musik dan lagu pada tahun 2001 saja mencapai 290 juta unit. Sedangkan produk asli yang legal terus-menerus terlibas. Akibatnya, industri rekaman suara…

Keywords: -

---

Foto Terkait