Kabar Tentang Rumah, Juga Apartemen

Edisi: 07/30 / Tanggal : 2001-04-22 / Halaman : 79 / Rubrik : SUP / Penulis : , ,

Sekadar Rumah pun Tak Mudah

Perumahan makin menjadi masalah pelik ketika perekonomian tak juga berkembang, lahan semakin sempit, dan banyak pengembang membangun fasilitas seenaknya.

MAKIN susah beli rumah bagi yang belum punya. Tahun 1999, harga rumah sangat sederhana (RSS) naik 25 persen, dan rumah sederhana (RS) 30 persen. Tahun ini, untuk semua jenis KPR, harga rumah dinaikkan 5-15 persen. Uang muka pun, yang sebelumnya hanya 20 persen minimum, kini disyaratkan 35-40 persen dari harga rumah. Jadi? Akan makin banyak orang tak punya rumah, kata Direktur Pusat Studi Properti Indonesia, Panangian Simanungkalit.

Benar, kredit masih terbuka, tapi dengan uang muka dan cicilan yang lebih besar, bantuan itu seperti tak ada artinya.

Di sisi lain, pihak Real Estat Indonesia menilai pagu kredit baru memang bisa dikatakan sebagai keniscayaan. Alasannya, harga rumah belum pernah naik sejak 1999. Apa boleh buat bila calon pemilik rumah harus membayar lebih mahal. Karena itu, ada saran agar konsumen semakin hati-hati sebelum membeli.

Yang pertama mesti dihitung oleh calon pembeli rumah adalah perbandingan harga rumah dengan isi kantong. Simpelnya, besarnya cicilan jangan sampai membuat si calon terlalu banyak berutang. Soal kedua, karena hampir mustahil mencari perumahan di dalam kota, pilihlah lokasi yang memiliki sarana transportasi ke kota tak cuma satu jenis: misalnya ada bus, juga ada kereta api. Yang ketiga, calon pembeli mesti agak cerewet menanyakan kelengkapan surat-surat, agar tak terbebani di kemudian hari.

Ketiga pegangan pokok memilih rumah dan lokasi itu perlu diingatkan, karena…

Keywords: -

---

Foto Terkait