Apbn Kritis, Dana Ke Daerah, Dan Peran Imf

Edisi: 07/30 / Tanggal : 2001-04-22 / Halaman : 98 / Rubrik : KL / Penulis : Abimanyu, Anggito

Anggito Abimanyu*)
*) Staf ahli Menteri Keuangan RI dan dosen Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta

PARA pakar mengingatkan bahwa realisasi APBN 2001 berada dalam bahaya bila kondisi ekonomi makro kita tidak membaik. Ada yang mengatakan harus ada revisi segera, ada pula yang sudah bisa melakukan perhitungan-perhitungan mengenai besaran defisit. Namun, hampir tak ada satu pun yang mengusulkan langkah konkret penyelamatannya.

Jangan sangka pemerintah berdiam diri saja dengan kenyataan ini. Berbagai skenario dan analisis sensitivitas sudah dirancang oleh Departemen Keuangan. Sudah berapa banyak skenario? Kalau pertanyaan itu muncul, jawabannya satu sama lain sering berbeda. Maklum, skenario tersebut berkembang dari waktu ke waktu. Tim Review IMF hadir dalam pertemuan itu, di samping untuk berembuk soal pelaksanaan letter of intent yang lalu, juga untuk berdiskusi dengan pemerintah dan Bank Indonesia guna mencari gambaran utuh situasi ekonomi, khususnya keuangan negara, dan mencari solusi terbaik. Pada akhirnya, jika ada perubahan dalam APBN 2001, pemerintah akan mengajukannya kepada Panitia Anggaran DPR-RI.

Pelbagai observasi ini, meskipun tingkat kedalamannya berbeda-beda, membuat saya sangat gembira karena pihak di luar dan di dalam pemerintahan mulai sepakat bahwa masalah yang paling serius bagi pemulihan ekonomi saat ini adalah kelangsungan APBN 2001. Pertumbuhan ekonomi nasional 2001 sangat bergantung pada kelangsungan APBN, mengingat sektor dan kegiatan ekonomi lainnya justru cenderung melambat. Ditambah lagi memelannya perekonomian dunia, terutama AS, sehingga ekspor kita akan terganggu.

Sejak awal persetujuan APBN…

Keywords: -

---

Foto Terkait