Hary Tanoesoedibjo: "tak Ada Kelompok Salim Di Belakang Kami"
Edisi: 07/30 / Tanggal : 2001-04-22 / Halaman : 103 / Rubrik : LAPUT / Penulis : , ,
BAMBANG Hary Iswanto Tanoesoedibjo, dengan sepak terjang investasinya yang amat gencar di masa krisis ini, kini disebut-sebut sebagai calon konglomerat baru. Dua belas tahun lalu, namanya cuma beredar di kalangan pelaku bisnis di Surabaya. Hary, demikian ia biasa dipanggil, saat itu cuma "anak bawang" berusia 26 tahun yang baru lulus bachelor of commerce di sebuah universitas di Ottawa, Kanada. Dengan modal patungan dari keluarganya-sekitar Rp 200 juta-ia mengibarkan PT Bhakti Investama, lembaga penanaman modal, di Surabaya, kota kelahirannya. Ia memang pernah punya pengalaman sebagai pialang di Bursa Efek New York (NYSE) saat ia masih duduk di bangku kuliah. Tapi, jadi pemain lokal belum cukup buatnya, sehingga ia memutuskan pindah ke Jakarta tiga bulan sesudahnya.
Rupanya, belantara bisnis Jakarta memang lebih ramah terhadap lelaki kelahiran 26 September 1965 ini. Pada 1993 PT Bhakti Investama Tbk. mengantongi izin sebagai perusahaan emisi dari Bapepam, dan tiga tahun kemudian PT Bhakti sudah meraih posisi kelima sebagai perusahaan sekuritas berlaba terbesar.
Sejak krisis ekonomi hingga saat ini, Bhakti Investama seolah menjadi anomali di tengah suasana ekonomi yang terpuruk. Beberapa akuisisi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…