Kenaikan Harga Tak Terelakkan
Edisi: 06/30 / Tanggal : 2001-04-15 / Halaman : 121 / Rubrik : EB / Penulis : Dewanto, Nugroho , Cahyani, Dewi Rina , Adi, IG.G. Maha
NYONYA Puji tak habis menggerutu. Ibu rumah tangga yang tinggal di bilangan Matraman, Jakarta, itu tercekat melihat harga beberapa barang yang seperti sedang berlomba naik. Sejak 1 April lalu, saat diumumkannya kenaikan harga BBM untuk industri, harga barang kebutuhan sehari-hari di Pasar Genjing dan Palmeriam-tempat ia biasa berbelanja-langsung melonjak. Harga satu kotak Indomie, yang tadinya cuma Rp 28 ribu, kini menjadi Rp 32 ribu. Selosin pasta gigi Pepsodent ukuran 75 gram, yang biasanya cuma Rp 19.800, sekarang berubah Rp 22 ribu.
Tak hanya itu. Satu botol besar kecap ABC kini menjadi Rp 5.500, dari sebelumnya Rp 4.500. Sekilo minyak goreng, yang tadinya hanya Rp 3.000, sekarang naik hingga Rp 3.600. Dan gula pasir, yang semula cuma Rp 3.800, kini menjadi Rp 4.200. Praktis, harga barang-barang telah melonjak 5-20 persen sejak 1 April itu. Tapi, Nyonya Puji hanya bisa mengomel dan selanjutnya pasrah menghadapi kenaikan harga tersebut.
Mau…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…