Epilog Seorang Pemain Rugbi
Edisi: 06/30 / Tanggal : 2001-04-15 / Halaman : 133 / Rubrik : LN / Penulis : Fadjri, Raihul , ,
MENYERAH bukan kata yang populer dalam kamus pemain rugbi setangguh Yoshiro Mori. Tapi, lapangan olahraga dan panggung politik adalah arena pertarungan yang berbeda. Mori menyerah setelah berusaha bertahan atas desakan mundur dari delapan penjuru. Tuntutan mundur bukan cuma datang dari golongan oposisi. Para koleganya dari Partai Demokrat Liberal (LDP) juga terang-terangan memintanya turun panggung. Bertempat di kediaman resmi perdana menteri di Tokyo, ia mengumumkan pengunduran dirinya dalam rapat kabinet, Jumat petang pekan silam.
Tekanan politik yang luar biasa membuat Mori memilih keputusan itu. "Saya mengundurkan diri demi memulihkan kepercayaan politik serta mengatasi masalah nasional dan internasional yang meningkat," ujarnya, sebagaimana dikutip Menteri Sekretaris Kabinet Yashuo Fukuda. Maka, selesailah satu periode penuh teka-teki: rumor tentang turunnya Mori sudah lama beredar.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…