Ketika Wakil Rakyat Mengoreksi Apbn
Edisi: 07/30 / Tanggal : 2001-04-22 / Halaman : XII / Rubrik : IT / Penulis : Taufiqurohman, M. , Fibri, Rommy , Arjanto, Dwi
DPR punya ulah, pemerintah bisa kena getahnya. Itu terjadi dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2001 di DPR. Para yang terhormat wakil rakyat itu tidak hanya membantah dan mengusulkan angka-angka baru untuk APBN, tapi juga ngotot agar usul diterima. Misalnya, seorang anggota DPR minta agar asumsi harga minyak mentah dalam RAPBN dinaikkan--dengan argumen yang tak jelas. Padahal, harga minyak mentah dunia cenderung menurun. Andai permintaan ini disetujui, dan ternyata harga minyak lebih rendah daripada yang diduga, sudah tentu menjadi tanggung jawab pemerintah menambal kekurangan pendapatan negara dari minyak ini.
Suasana seperti itulah yang membentuk APBN 2001 RI. Dan ini bukan hal biasa. Pada masa-masa sebelumnya, DPR cenderung tak terlalu…
Keywords: -
Rp. 15.000
Artikel Majalah Text Lainnya
S
I
P