Ringkihnya Kondom Menghadang Aids
Edisi: 07/22 / Tanggal : 1992-04-18 / Halaman : 97 / Rubrik : KSH / Penulis : JIS
SEORANG lagi bintang olah raga terkena AIDS. Ia adalah Arthur Ashe, 48
tahun, petenis kulit hitam pertama dari Amerika Serikat yang merebut gelar
grandslam, Wimbledon, Australia Terbuka, dan AS Terbuka pada tahun 1970-an.
Bekas kapten Piala Davis AS dan pengecam politik apartheid di Afrika Selatan
itu orang kedua setelah bintang basket Earvin "Magic" Johnson yang terbuka
mengumumkan dirinya terkena HIV, Rabu malam pekan silam.
; Ashe positif direngkuh HIV pada tahun 1988, melalui transfusi darah, sesudah
dua kali menjalani operasi jantung pada tahun 1979 dan 1983. Menurut dia,
istri dan putrinya tak kena virus penyebab AIDS itu sama seperti Kelly, istri
Johnson, yang kini sedang mengandung.
; Pasangan Ashe dan suamiistri Johnson mungkin tak pernah membayangkan,
hubungan seks mereka selanjutnya harus menyertakan kondom. Padahal, mereka
bukan pasangan yang biasa gonta-ganti mitra seks. Soalnya, kondom satu-satunya
alat pencegah penularan HIV. Tak ada cara lain.
; Begitu pentingnya posisi kondom, sarung kelamin ini kini mendapat sorotan
tajam. Daya tangkal, kualitas, dan standar mutunya menjadi sebuah persoalan
besar.
; Kenyataan menunjukkan, sebagian besar kondom yang beredar di dunia, tidak
memenuhi persyaratan dalam menangkal AIDS. Sejumlah penelitian, termasuk yang
dilakukan di Indonesia, membuktikan kenyataan ini.
; Di negara berkembang, di mana penjalaran HIV diduga terjadi melalui
pelacuran, kondom yang tidak berfungsi bisa menjadi malapetaka. Bahwa AIDS
sedang mengancam negara berkembang, bukan lagi perkiraan. Khususnya Asia,
seperti dinyatakan oleh WHO (World Health Organization) bahwa Asia Tenggara
dan Anak Benua India adalah kawasan yang sedang menghadapi ancaman ledakan
AIDS.
; "Itu sebabnya diperlukan perhatian khusus untuk mengatasinya walaupun
sekarang penyebaran AIDS di dua kawasan Asia itu masih dalam kategori awal,"
begitu pengumuman WHO yang dikeluarkan bulan silam. Menurut Organisasi
Kesehatan Dunia itu, total penularan virus HIV di Asia Tenggara dan India
telah menembus angka satu juta. Atau, 10% dari angka tertular yang kini
melanda dunia.
; Secara khusus, WHO juga mencemaskan situasi di Indonesia dan India, karena
dua negara ini berpenduduk padat. Kerisauan ini cukup beralasan jika disimak
bagaimana AIDS menerpa setengah juta manusia di Muangthai. Menurut perkiraan
WHO, jumlah penularan di Asia bakal membengkak delapan kali lipat pada tahun
2000 nanti.
; Taksiran itu niscaya tidak berlebihan, mengingat sumber penyebaran
HIV di Asia memang berlangsung melalui bursa seks serta pelbagai tempat
pelesiran. Duduk soal makin pelik karena di sini bermuara, ya, masalah sosial,
ekonomi, tingkat pendidikan, serta berkaitan pula dengan jaringan informasi
yang merata.
; Menjangkitnya HIV di Eropa dan Amerika sudah dapat dipastikan akibat
kebebasan perilaku seksual. Karena itu, di dua benua itu, ada upaya luas
mengampanyekan seks aman. Caranya, seperti yang disarankan WHO, hendaknya seks
diperbincangkan secara terbuka. Kampanye ini berhasil. Terjadilah perubahan
perilaku seks. Karena, masyarakat di sana ratarata terbuka dan seks adalah
urusan individual yang dapat diubah mengikuti kehendak setiap pribadi tanpa
mengundang dampak sosial.
; Namun, di negara berkembang masalah hubungan seks dan tentu saja juga AIDS
adalah urusan yang mempunyai kaitan dengan aneka masalah nonmedis. Dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…