Selamat Tinggal Perang Dingin, Nuklir Masih Ada
Edisi: 13/31 / Tanggal : 2002-06-02 / Halaman : 132 / Rubrik : LN / Penulis : Shahab, Idrus F. , ,
NUKLIR masih mengancam dunia, ternyata, setelah Perang Dingin usai 11 tahun lalu. Itu terbukti di Kremlin, Jumat pekan lalu. Presiden Rusia Vladimir Putin menjabat tangan tamunya, Presiden AS George W. Bush, setelah keduanya menandatangani perjanjian pengurangan arsenal nuklir. Mereka sepakat dalam waktu 10 tahun melakukan pengurangan jumlah kepala nuklir di pihak masing-masing dari 6.000-7.000 menjadi 1.700-2.200.
Secara tak langsung perjanjian setebal empat halaman itu mengungkapkan bahwa sebenarnya, setelah Perang Dingin berakhir dengan rontoknya negara-negara komunis dan bubarnya pemimpin mereka, Uni Soviet, kedua belah pihak masih menyimpan senjata pamungkas. Memang, kemungkinan Rusia dan Amerika pasca-Perang Dingin menggunakan senjata nuklirnya tipis. Tapi siapa menjamin bahwa nuklir itu tak jatuh ke tangan pihak lain yang bisa saja menggunakannya dalam konflik yang terjadi? Bisa jadi karena alasan ini (senjata nuklir jatuh ke tangan pihak lain), antara lain, Bush dan Putin merasa perlu membikin perjanjian tersebut.
George W. Bush tampaknya yakin benar bahwa Putin tak akan menyalahi perjanjian. Sebab, Rusia bukan lagi "orang luar" dalam tata pergaulan negara-negara Barat. Dalam pertemuan negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO, pekan lalu di Reykjavik, terbentuklah sebuah badan baru yang bakal mendudukkan Rusia pada posisi yang lebih diperhitungkan. Rusia menjadi bagian dari Dewan-NATO. Rusia tidak punya hak veto, tapi dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan yang bakal diambil para anggota pakta itu.
Tapi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…