Menyiasati Sjamsul Nursalim
Edisi: 12/31 / Tanggal : 2002-05-26 / Halaman : 126 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Wei, Lin Che , ,
Masalahnya pertama-tama ialah perbedaan pola pikir mengenai siapa yang bertanggung jawab atas krisis yang menimpa Grup Gadjah Tunggal. Dari sisi pemerintah, ada anggapan bahwa keluarga Sjamsul Nursalim harus bertanggung jawab. Sedangkan dari sudut pandang pengusaha ini, ada keyakinan yang kental bahwa ia merupakan korban dari krisis ekonomi. Dalam pandangannya, tidaklah adil apabila beban akibat krisis harus ditanggung sepenuhnya oleh pengusaha. Dengan adanya perbedaan pandangan yang tidak terjembatani ini, proses penyelesaian kewajiban dalam konteks MSAA pun terkatung-katung sampai sekarang.
Penulis sendiri berpendapat bahwa, secara individu, para konglomerat mungkin bukan penyebab utama dari krisis. Tetapi sikap mereka secara kolektif jelas merupakan pemicu krisis. Sikap konglomerat yang cenderung overleverage balance sheet, mereka cenderung menggunakan bank untuk pengembangan bisnis grup mereka, adalah juga pemicu krisis. Jadi, tidak bisa diterima pikiran seorang bekas pejabat BPPN yang menyebutkan bahwa biaya krisis harus ditanggung oleh…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…