Mati-matian Mengejar Aset Sinar Mas

Edisi: 12/31 / Tanggal : 2002-05-26 / Halaman : 128 / Rubrik : EB / Penulis : Tanjung, Leanika , ,


KETAKUTAN yang sudah meruyak itu akhirnya jadi kenyataan. BPPN akan berhadap-hadapan dengan kreditor asing dalam upaya memperebutkan aset Asia Pulp and Paper (APP), anak perusahaan Grup Sinar Mas. Lembaga penyehatan perbankan ini tak akan tinggal diam dan tentu akan berusaha menggenggam jaminan aset seerat-eratnya. Pada saat yang sama, lebih dari 300 kreditor asing mengintai dan mencari peluang. Ber-bagai cara akan mereka lakukan agar bisa mendapatkan sepotong aset yang mungkin hanya sepersekian persen dari ratusan triliun dana yang sudah mereka kucurkan ke APP.

Kekhawatiran kreditor asing bukan tak beralasan. Juni mendatang, kewajiban APP membayar bunga utang sudah jatuh tempo. Dengan kewajiban Rp 12 triliun ke pemerintah, menurut staf ahli BPPN, Dasa Sutantio, APP harus membayar tak kurang dari US$ 30 juta utang pokok plus bunga US$ 60 juta.

Kemungkinan gagal cukup besar. Juru bicara Sinar Mas, Yan Partawijaya, sudah mengatakan bahwa pembayaran tampaknya tidak bisa dilakukan. Arus kas perusahaan tak memungkinkan. Sumber dana yang diharapkan, yaitu dari penjualan saham Sinar Mas di Henkel…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…