Mencari Final Seru Di Yokohama

Edisi: 14/31 / Tanggal : 2002-06-09 / Halaman : 126 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Budiman, Irfan , ,


PARTAI pembukaan Piala Dunia ibaratnya appetizer. Dan selera penonton cukup bangkit menyaksikan anak ingusan Senegal menelan juara bertahan Prancis 1-0 di Seoul, Jumat lalu. Ini salah satu kejutan—atau kekecewaan?—terbesar Piala Dunia setelah Korea Utara mengalahkan Italia 1-0 (1966), AS mengalahkan Inggris 1-0 (1950), Jerman Barat ditikam Aljazair, dan Kamerun mengalahkan Argentina 1-0 di tahun 1990. Tapi, mampukah Yokohama, 30 Juni nanti, menyajikan dessert yang enak ditonton, sebuah final yang benar-benar klimaks?

Pertanyaan ini penting. Sebab, sudah 12 tahun terakhir tiga partai final ber-akhir dengan antiklimaks. Di Italia pada 1990, final Jerman melawan Argentina hanya dimeriahkan sebiji gol. Itu pun dari titik penalti. Sejarah mencatat, inilah partai final terburuk dan paling membosankan dalam sejarah Piala Dunia.

Empat tahun berikutnya di Pasadena, AS, juga menyebalkan. Selama dua jam, Brasil dan Italia cuma bermain kacamata. Sebabnya, Italia memperagakan permainan defensifnya alias catenaccio. Alhasil, tekad penyelenggara yang berniat "making soccer history" betul-betul terjadi. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Piala Dunia, sebuah final ditentukan oleh permainan "tos-tosan" alias adu penalti. Brasil pun menang 3-2.

Di tahun 1998, giliran Brasil yang seperti orang bego bermain melawan ayam-ayam jago Prancis. Ronaldo, si pelontos itu, cuma berlari-lari bagai anak bloon. Tak diduga, Brasil yang begitu perkasa dan tetap menampilkan permainan cantiknya itu mabok digusur Prancis dengan skor telak 3-0. Ini juga antiklimaks.

Klimaks itu terjadi dalam final Piala Dunia 1986. Pertandingan Jerman Barat melawan Argentina kala itu selain mengasyikkan juga menegangkan,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…