Dengan Puisi, Palu Diayunkan
Edisi: 29/32 / Tanggal : 2003-09-21 / Halaman : 104 / Rubrik : HK / Penulis : Hakim, Jalil, Hasan, Rofiqi , Kertaraharja, Alit
DITOHOK tatapan mata pengunjung sidang, Ifa Sudewi bagai menjelma menjadi seorang agamawan, lalu penyair. Mula-mula perempuan berjubah hitam ini mengutip ayat-ayat Al-Quran dan Tat Twan Asi dalam kitab Weda yang mengajarkan kemanusiaan dan kebersamaan. Sesaat kemudian, Ifa membacakan sepenggal puisi karya Taufiq Ismail bertajuk Imbauan Perdamaian. "Dan, dihimpit kekerasan dan ancaman di berbagai negara. Betapa dalam makna kerinduan. Pada manusia yang luruh dalam keikhlasan. Dan bersedia berjabat tangan...," ujarnya penuh penghayatan.
Mendengar puisi yang dibacakan salah seorang anggota majelis hakim pada Rabu pekan lalu itu, terdakwa Imam Samudra tak bereaksi. Berkemeja koko putih lengan panjang dan berpeci, lelaki 33 tahun ini tetap duduk tenang mengikuti sidang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…