Kapan 'permainan' Membosankan Ini Usai?
Edisi: 05/30 / Tanggal : 2001-04-08 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Sudarsono, Gendur , Prasetya, Adi , Sepriyossa, Darmawan
ABDURRAHMAN Wahid dan Baharuddin Lopa bukan tukang sulap. Tapi, Rabu pekan lalu, mereka bisa menyihir ratusan wakil rakyat di Gedung DPR dan jutaan penonton televisi. Dengan mimik serius, Presiden Abdurrahman memberikan pengantar jawaban memorandum. Lalu, dengan gaya bicara yang lugas, Lopa membacakan jawaban Presiden tertulis yang penuh retorika, bantahan, dan juga permintaan maaf. Semua terkesima. Para anggota DPR seolah tunduk pada anjuran ketua mereka, Akbar Tandjung, agar tidak melakukan interupsi.
Yang paling "memukau" adalah cara Presiden bermain logika. Setelah memaparkan berbagai argumen, ia menegaskan bahwa hasil penyelidikan Panitia Khusus mengenai dana Yanatera Bulog dan bantuan Sultan Brunei tidak bisa dijadikan dasar keluarnya memorandum. Dengan kata lain, isi memorandum DPR tidak proporsional. Walau begitu, Abdurrahman mengaku telah menanggapi peringatan dari DPR itu secara wajar. Dan, karena masalahnya sudah jelas, demikian kesimpulan Presiden, tidak diperlukan lagi memorandum kedua.
Namun, sihir di Senayan itu hanya sebentar menebarkan ketenteraman. Tak lama setelah perhelatan usai, komentar yang menyiratkan ketidakpuasan terhadap jawaban Presiden berhamburan. Para petinggi partai juga tidak lama terlena. Rapat resmi dan kasak-kusuk merebak kembali. Mereka berusaha merumuskan lagi sikapnya terhadap pemerintahan Abdurrahman Wahid.
Kalangan Fraksi Partai Golkar, misalnya, sudah bisa membulatkan pendapat mereka, sehari kemudian. Usai memimpin rapat pleno fraksi, Syamsul Mu'arif, Ketua Fraksi Partai Golkar di DPR, menegaskan, "Jawaban Presiden sangat mengecewakan." Namun, para wakil dari Partai Beringin belum memutuskan apakah terus menendang bola untuk mengegolkan memorandum kedua. Sikap…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?