'penerbangan Terakhir' Indonesian Airlines

Edisi: 30/32 / Tanggal : 2003-09-28 / Halaman : 23 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


SEKALI diucapkan, kata-kata tak akan pernah berubah, mungkin pelakunya yang berganti sikap. Ketika pada awal pemerintahannya, dua tahun lalu, Presiden Megawati mengancam para direktur jenderal agar tidak memberikan fasilitas kepada keluarganya dan keluarga suaminya, itu pastilah kata-kata serius. Ketika Megawati bertekad bahwa dia tidak ingin terguling dari kursinya gara-gara korupsi, publik segera memahami itu sebagai awal sebuah perang baru melawan "kanker" korupsi yang sudah mencapai stadium gawat di negeri ini. Dari masa-masa awal itu, jelas "korupsi" dan "keluarga saya dan suami saya" adalah dua frasa penting yang ingin diberi garis bawah oleh sang presiden baru. Sebuah tekad simpatik, sekaligus kritik halus untuk para pendahulunya.

Harapan semakin membuncah tatkala Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara dibentuk pemerintah. Masyarakat bersiap memberikan standing ovation ketika Komisi Pemeriksa berani mengusut kekayaan seorang penegak hukum setinggi Jaksa Agung M.A. Rachman—dan menemukan sebuah rumah mewah yang tidak dimasukkan dalam daftar kekayaan. Jaksa Agung diramalkan tinggal menghitung hari-hari…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.