Besar Pasak Daripada Tiang
Edisi: 30/32 / Tanggal : 2003-09-28 / Halaman : 130 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Hadiwinata, Thomas, Aryanto, Y. Tomi, Uning, Dara Meutia
DI belahan mana pun di dunia ini, bisnis penerbangan terkategori sebagai bisnis canggih yang menuntut kesempurnaan. "Tidak semua orang bisa. Karena itulah saya masuk," tutur Rudy Setyopurnomo, Direktur Utama PT Indonesian Airlines Avipatria, mengisahkan ihwal ketertarikannya masuk bisnis penerbangan.
Ternyata ketertarikan Rudy ini tidak membuatnya "terjun" total. Armada Indonesian Airlines, misalnya, hanya terdiri atas dua pesawat Boeing 737-300 yang disewa dari Lufthansa. Dua pesawat terlalu sedikit untuk menunjang kesinambungan usaha, tapi itu pun tak jadi soal baginya. Tepat 24 Maret 2002, kedua Boeing mengangkasa, menerbangi rute Jakarta-Surabaya.
Pada bulan-bulan pertama, kinerjanya relatif "sempurna" dan sempat meraih On-Time Performance Award dari pengelola Bandar Udara Soekarno-Hatta, PT Angkasa Pura II. Penghargaan itu diterima pada Agustus 2002. Namun kesempurnaan itu hanya bertahan beberapa bulan. "Sekitar Oktober, bisnis mulai kacau," kata sumber TEMPO di maskapai itu.
Penyebab kekisruhan minimal ada tiga. Pertama, keterbatasan modal. Kedua, perang tarif udara di jalur Jakarta-Surabaya. Ketiga, kisruh penyelenggaraan angkutan haji. "Kombinasi semua itu ditambah dengan pengelolaan yang cenderung one man show dari Rudy membuat Indonesian Airlines terpuruk," sumber itu menegaskan.
Data yang dimiliki TEMPO menunjukkan bahwa tingkat isian penumpang Indonesian Airlines memang meningkat pada bulan-bulan pertama. Pada April, tingkat isian hanya 29 persen, kemudian naik dan mencapai titik tertinggi pada Oktober sebesar 86 persen. Setelah itu, tingkatnya turun pada November menjadi 67 persen dan menyentuh angka 57 persen pada Desember 2002.
Tingkat isian yang rendah pada Desember 2002 seharusnya tidak terjadi karena bulan itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…