Mengembangkan Taruhan Gybbons

Edisi: 04/30 / Tanggal : 2001-04-01 / Halaman : 77 / Rubrik : SUP / Penulis : , ,

Asuransi, Pertaruhan Kepercayaan untuk Menepis Risiko Hidup

WILLIAM Gybbons menantang orang-orang kaya London yang suka nongkrong di warung kopi untuk bertaruh. Bila tantangan itu menjadi berita besar saat itu, tahun 1583, itu karena Gybbons mempertaruhkan nyawanya sebesar 400 pound sterling -- jumlah yang sangat besar kala itu. Harap maklum, ibu kota Kerajaan Inggris tersebut saat itu dikabarkan terserang wabah menular yang mematikan. Seluruh London ketakutan.

Kata Gybbons, jika dalam setahun sejak taruhan itu ia masih hidup, ia akan membayar 32 poundsterling kepada mereka yang berani menerima tawarannya. Sebaliknya, bila ia meninggal, para petaruh mesti membayar kepada ahli warisnya sebesar 400 poundsterling. Tawaran Gybbons itu, konon, diterima oleh sekelompok pengusaha besar dengan membagi 32 poundsterling secara rata, termasuk risiko kerugiannya.

Dalam hikayat, tindakan yang dilakukan Gybbons akhirnya dikenal sebagai cikal bakal kemunculan asuransi jiwa modern. Nama William Gybbons pun dicatat sebagai orang pertama dalam transaksi pertanggungan. Di masa kini, 32 poundsterlingnya Gybbons itu adalah premi asuransi, sedangkan 400 poundsterling dari para pengusaha itu jumlah pertanggungannya. Dan para saudagar tersebut saat itu berperan sebagai lembaga asuransinya.

Apakah Gybbons dan para saudagar besar kala itu membuat surat-surat perjanjian yang disahkan secara hukum? Konon tidak. Mereka yang "bertaruh" itu saling percaya saja. Dan soal kepercayaan itu bersambung atau lebih tepat menjadi dasar bisnis asuransi sampai sekarang ini. Tentu saja, asuransi modern kini tak cukup hanya dengan pasang omong, tapi perlu surat-surat dan kelengkapan administrasi lainnya sebagai dasar hukum untuk menjaga kepercayaan tersebut.

Bila Gybbons ternyata tak meninggal dalam setahun, ia kehilangan uang 32 pound itu. Rugikah dia?…

Keywords: -

---

Foto Terkait