Rimba Liar Bisnis Obat
Edisi: 05/30 / Tanggal : 2001-04-08 / Halaman : 93 / Rubrik : SUP / Penulis : , ,
BISNIS obat di Indonesia tak ubahnya sebuah hutan belantara yang liar. Persaingan sangat ketat karena begitu banyak pemain dan begitu banyak merek yang bertarung. Menurut Gabungan Perusahaan Farmasi (GP Farmasi), saat ini ada 198 perusahaan yang bergerak dalam produksi obat, 33 di antaranya perusahaan asing, 4 milik negara, dan selebihnya swasta.
Jumlah merek obat yang diproduksi di Indonesia pun luar biasa banyaknya: 16 ribu merek. Untuk jenis analgesik (penghilang rasa sakit), misaikanan. Tentu saja bagi hasil dilakukan antara pusat dan daerah tempat sumber daya itu berada. Jadi, daerah yang tidak memiliki sumber daya alam atau yang tidak seprovinsi dengan daerah kaya, pada dasarnya, tidak akan mempevoleh bagian.
Ketika ketentuan ini dibuat, yang ada di benak penyusunnya pastilah keinginan untuk meredam berbagai tuntutan daerah kaya, yang sudah mengarah kepada ancaman disintegrasi bangsa. Ancaman daerah kaya ini marak beberapa waktu setelah jatuhnya rezim otokratik Soeharto. Mereka mengeluh, kekayaan daerah selama ini "dijarah" oleh pusat. Orang daerah kaya selama ini merasa tidak pernah menikmati--atau setidaknya melihat langsung--kekayaan alam mereka yang dibawa ke pusat "dikembalikan" ke daerah.
Jadi, alasan politis sangat kental melatarbelakangi keputusan membagi porsi pusat dan daerah dari sumber daya alam ini. Namun, ada "pembenaran…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
TEMPO DAN DUNIA YANG BUNDAR
1991-03-09Pada ulang tahun ke-20, tempo menerbitkan edisi khusus yang menampilkan "duta-duta" tempo yang berhubungan dengan…
PESTA, PRESTASI DAN BISNIS
1989-08-26Sea games xv di kuala lumpur dari 20 agustus 1989 s/d 31 agustus 1989. diikuti…
MEREKA YANG TERBAIK
1989-09-09Sea games xv di kuala lumpur, dengan indonesia menjadi juara umum. nurul huda & eric…