Burhanuddin Abdullah: "berhentilah Menulis Surat Kaleng"

Edisi: 31/32 / Tanggal : 2003-10-05 / Halaman : 90 / Rubrik : INVT / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya, Setiawan, Iwan,


BARU 100 hari lebih menjabat Gubernur Bank Indonesia, Burhanuddin Abdullah sudah dihadapkan pada tantangan mahaberat: membersihkan bank sentral, yang telanjur lekat dengan citra "sarang penyamun". Apalagi belakangan terungkap, salah satu "sarang" yang menyimpan berbagai ketidakberesan itu adalah Yayasan Kesejahteraan Karyawan Bank Indonesia (YKKBI).

Lantas, apa langkah yang akan ditempuh pejabat yang baru dilantik 20 Mei lalu itu? Dengan gaya diplomasi Sunda-nya, Burhan—kelahiran Garut, 10 Juli 1947—menjelaskannya kepada Karaniya Dharmasaputra dan Iwan Setiawan dari TEMPO, di suatu petang akhir Agustus lalu. Petikannya:

Hasil audit BPK mengungkap banyak ketidakberesan di tubuh YKKBI. Apa langkah Anda?

Setelah mempelajari hasil audit BPK, saya langsung membicarakannya dengan pengurus yayasan. Saya minta, pertama, supaya kebijakan investasi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13

Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…

T
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03

Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…

H
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13

Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.