Main Hakim Di Cianjur

Edisi: 31/32 / Tanggal : 2003-10-05 / Halaman : 128 / Rubrik : HK / Penulis : Kurniawati, Endri, Supriyatun, Upiek,


KEMATIAN yang mencurigakan kini masih jadi pergunjingan hangat warga Kampung Cimuti, Cianjur, Jawa Barat. Suatu hari tiga pekan lalu, Wak Onit, seorang warga di kampung ini, meninggal mendadak dengan penyakit yang tak jelas. Ia sempat muntah darah selama lima jam sebelum ajal menghampirinya.

Yang membuat orang kampung terheran-heran, Wak Onit tak sendirian. Selang beberapa jam, Acep, anak Wak Onit, juga tewas. Penyebabnya sama: muntah darah. Padahal, seperti juga ayahnya, sebelumnya Acep dalam keadaan segar-bugar, tak ada keluhan sakit.

Kejadian seperti itu cukup sering. Sebelumnya, kakak-beradik Arom dan Rasyid juga bernasib sama. Keduanya tewas secara mengenaskan dengan tubuh tampak lebam setelah mengalami muntah darah. Adik mereka, Abdul Rahman, 25 tahun, sempat pula…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…