Kuda Troya Keluarga Riady

Edisi: 31/32 / Tanggal : 2003-10-05 / Halaman : 136 / Rubrik : EB / Penulis : Hadiwinata, Thomas, ,


SEBENARNYA saya ingin segera mundur," ujar Mochtar Riady, pendiri dan pemilik Bank Lippo, sekitar empat bulan lalu. Niatan itu rupanya kini berubah, setelah Lippo—dalam bahasa Mandarin berarti rezeki abadi—diterpa serentetan gugatan publik. Bankir kawakan berumur 75 tahun itu mengaku ingin membuktikan dirinya tak bersalah. Setelah hal itu dipahami khalayak, barulah ia akan mundur dan menyerahkan tongkat estafet ke tangan para profesional.

Tapi apa benar lelaki sepuh itu benar-benar ingin segera menikmati masa pensiun? Sejak proses divestasi saham Bank Lippo dimulai, dan akan ditentukan pemenangnya dalam pekan-pekan ini, spekulasi bakal kembalinya keluarga Riady sebagai pemegang saham mayoritas Lippo santer terdengar.

Terhadap kabar ini, Roy E. Tirtadji, komisaris Bank Lippo, yang kerap menjadi juru bicara klan Riady, menampik berkomentar. "Tanya saja langsung ke mereka," ia mengelak.

Penyisiran informasi yang dilakukan TEMPO memperlihatkan bahwa Mochtar, ataupun anggota keluarga Riady yang lain, tampaknya memang belum mau berpisah dengan bank yang mereka besarkan. Dari tiga penawar yang telah memasukkan proposal, jejak mereka terlacak di Eurocapital Asia Limited, khususnya di Export and Industry Bank—salah satu anggota konsorsium yang berpusat di Jakarta itu.

Export and Industry Bank merupakan perusahaan kongsi antara Philexport dan Medco Holdings yang didirikan pada 1997. Berpusat di Filipina, bank ini menspesialisasikan diri pada kegiatan pembiayaan perdagangan. Hubungan Riady dengan bank ini tersimpul di salah satu pemegang sahamnya, yaitu Medco Holdings.

Di Medco, sosok keluarga Riady jelas terlihat. Sebanyak 29,23 persen saham perusahaan investasi tersebut dikuasai secara langsung oleh Mochtar dengan bendera Lippo Limited.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…