Kisah Amina Dan Kebebasan
Edisi: 31/32 / Tanggal : 2003-10-05 / Halaman : 158 / Rubrik : LN / Penulis : Prabandari, Purwani D., ,
PEREMPUAN yang menggendong bayinya itu terkulai di kursi batu. Masa depan adalah sebuah pemandangan horor: ia dikubur di pasir hingga leher, kemudian dilempari batu sampai mati. Ia, Amina Lawal, tak kuasa mengangkat wajahnya.
Pengadilan Tinggi Syariah Katsina dipenuhi massa, polisi, dan jurnalis, pekan lalu. Orang-orang menyangka, Amina memang tidak cukup memahami kata-kata yang meluncur dari mulut Kadi Ibrahim Maiangwa, hakim di Pengadilan Tinggi Syariah Negara Bagian Katsina. Empat puluh menit berselang, barulah Amina mengangkat kepala. Di sana-sini, di dalam ruang sidang yang bertembok biru itu, terdengar pekikan bersambut-sambut, "Allahu Akbar." Amina berseri. Ia kini yakin, hakim telah membebaskannya.
Kadi Ibrahim Maiangwa memang membicarakan proses hukum sebelumnya yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…