Serba Cekak Di Ruang Makan

Edisi: 32/32 / Tanggal : 2003-10-12 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Prasetya, Adi, Wiyana, Dwi, Wijayanta, Hanibal W.Y.


JARUM jam menunjuk angka enam lewat. Masih pagi. Tapi, di ruang-ruang makan yang disebut menza, kesibukan sudah berlangsung sejak subuh. Para petugas catering menata menu sarapan untuk 3.000 lebih mahasiswa di ruang makan Nusantara di Kompleks Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN). Di salah satu menza, Siti Lestari, seorang praja asal Kendari, Sulawesi Tenggara, duduk dengan tertib di kursi. Seseorang memimpin doa. Lalu sarapan pagi pun dimulai. Menu pagi itu: nasi goreng, kerupuk, dan—ini yang luar biasa—daging sandal.

Sandal? Betul. Tapi ini bukan sandal biasa atau nama daging khas Jatinangor, Sumedang—tempat kampus itu berlokasi. Ini julukan dari para penghuni kampus itu untuk menyindir satu lauk andalan mereka: daging sapi yang luar biasa alot dengan bumbu ala kadarnya. "Daging sandal itu salah satu menu utama kami," tutur Siti kepada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?