Dicari: Jonie Ginandjar Kartasasmita

Edisi: 02/30 / Tanggal : 2001-03-18 / Halaman : 17 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


EKONOMI jelas memerlukan daya dorong untuk bertumbuh. Ibarat kereta luncur dalam olahraga es sladder, si kereta harus didorong kuat-kuat sebelum meluncur. Makin kencang, makin bagus prestasi yang akan dicatat. Dalam urusan pertumbuhan ekonomi, soalnya siapa yang akan mendorong "kereta" ekonomi itu. Sekelompok besar wiraswastawan kecil dan menengah yang tangguh? Atau cukup beberapa konglomerat kelas gajah?

Sejarah perkembangan ekonomi negeri ini mencatat, pemerintah dari zaman ke zaman selalu berniat membesarkan yang kecil, tapi selalu tergelincir untuk menguntungkan si gajah. Kebijakan ekonomi yang penuh proteksi dan katebelece ternyata hanya menumbuhkan "pengusaha klien", istilah yang dipakai Yahya A. Muhaimin dalam bukunya tentang bisnis dan politik Indonesia pada era 1950-1980. Pengusaha dari jenis ini hanya pandai menetek kepada proyek-proyek pemerintah. Jangankan jadi lokomotif yang menghela gerbong ekonomi, mereka justru menjadi beban berat yang merantai kaki Republik dengan utang segunung.

Program Benteng yang diumumkan pada 1950 mulanya ditujukan untuk memperkuat pengusaha pribumi yang sudah lama kalah bersaing dengan pengusaha Belanda dan Cina. Modal kerja, lisensi impor, dan sejumlah hak khusus diberikan, tapi apa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.