Dilema Dan Trauma Megawati

Edisi: 03/30 / Tanggal : 2001-03-25 / Halaman : 20 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Dharmasaputra, Karaniya , Prasetya, Adi , Suryalibrata, Rian


RIBUAN mahasiswa mengepung Istana. Ribuan poster diarak, isinya nyaris seragam: Presiden Abdurrahman harus mundur. Ketua MPR Amien Rais sibuk bermanuver, mencari jalan mempercepat sidang istimewa. Partai Amanat Nasional menarik dukungannya. "Penggembosan" berjalan cepat sepanjang pekan lalu. Satu per satu barisan pendukung Presiden Abdurrahman pindah ke barisan Megawati Sukarnoputri. Ibarat lomba lari, begitu Mega mengibaskan bendera start, pendukungnya secepat anak panah melesat akan mengusung Mega ke Istana. Toh, bendera start tak kunjung dikibaskan Mega, justru ketika kursi kepresidenan disorong-sorongkan untuknya.

Mega bukan menolak, tapi ia memilih "jalur lambat" agaknya. Selasa pekan lalu, di markas Partai Banteng Bulat di Pecenongan, dalam rapat pengurus partai dan Fraksi PDI Perjuangan, Mega menegaskan bahwa ia akan tetap di jalur memorandum. Maksudnya, setelah jatuh Memorandum Pertama dari DPR untuk Presiden Abdurrahman, yang diduga bersalah dalam kasus dana Bulog dan Brunei, 1 Februari lalu, Mega menunggu proses formal selanjutnya. Jika jawaban Presiden dinilai tak memuaskan, DPR bisa menjatuhkan Memorandum Kedua, tiga bulan setelah yang pertama. Barulah kemudian MPR bisa diminta DPR menggelar sidang istimewa jika jawaban Presiden tetap tak memuaskan.

Lama dan berbelit. Tapi, jalan itulah yang dipilih Mega. Kata seorang petinggi PDI-P yang tak mau disebut namanya, dalam rapat di Pecenongan, Mega menekankan tiga hal. Semua anggota dewan diminta tidak ke luar kota. Mega juga menggarisbawahi pentingnya arti setiap suara mereka di parlemen, dan supaya setiap anggota tidak mengeluarkan pernyataan di luar kebijakan partai-alamatnya jelas kepada Dimyati Hartono dan kawan-kawannya, yang rajin membela posisi Abdurrahman…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…