Dari Toilet Istana Merdeka
Edisi: 02/30 / Tanggal : 2001-03-18 / Halaman : 32 / Rubrik : NAS / Penulis : Setiyardi , ,
RUANG berukuran 3 X 5 meter itu hanyalah sebuah toilet. Dan toilet itu pun jarang dipakai. Tapi, kamar kecil itu berada di Istana Merdeka. Mungkin karena toilet kelas VVIP, biaya perbaikan beberapa keran air dan kloset duduknya menghabiskan jutaan rupiah. Tapi, bagaimana membayangkan perbaikan toilet itu sehingga menghabiskan uang sebesar Rp 309 juta? Itu jumlah uang yang setara dengan biaya untuk membangun ribuan fasilitas MCK (mandi cuci kakus) di wilayah DKI.
Toilet termahal di Indonesia ini justru muncul di era reformasi. Dan ini hanyalah satu ilustrasi dari berbagai kisah ironis yang diungkap dalam laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) semester II tahun anggaran 2000. Tak mengherankan, dalam laporan tertulis kepada pimpinan DPR, Ketua BPK Satrio Budihardjo Joedono menyebut Sekretariat Presiden sebagai lembaga yang belanja rutinnya paling menyimpang. Tak tanggung-tanggung, penyimpangannya mencapai 57,93 persen. Secara kumulatif, BPK menemukan 48 kasus di Sekretariat Negara-di dalamnya termasuk Sekretariat Presiden-yang nilai penyimpangannya berjumlah Rp 837.207,58 juta, DM 7355,86 ribu, dan US$ 14,96 ribu.
Tentu saja, fakta memalukan-kalau masih ada pejabat yang punya rasa malu-yang dibeberkan BPK itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?