'who Are We'
Edisi: 02/30 / Tanggal : 2001-03-18 / Halaman : 64 / Rubrik : KL / Penulis : Lubis, Todung Mulya , ,
Todung Mulya Lubis*)
*) Praktisi Hukum
SEBUAH pertanyaan banyak dilontarkan belakangan ini dan tak bisa dijawab dengan tegas: "Who are we?" We memang bisa diartikan dengan "kita" atau "kami", tapi kegaduhan dan ketegangan sosial sekarang ini mendorong kita untuk mempertanyakan secara mendasar arti "kita" dan "kami" di sini. Berbagai perkelahian komunal yang mengibarkan bendera politik, ekonomi, dan agama telah memorak-porandakan suasana kemajemukan dan semen pengikat negeri ini. Banyak orang tak tahu apakah semangat kebersamaan dalam kemajemukan ini masih bisa dilanjutkan. Kegelisahan dan kecemasan telah menjadi "lampu kuning" yang menyala di setiap rumah. Apakah perseteruan di Maluku, Aceh, Papua, dan Sampit akan menjalar?
Tak bisa dimungkiri bahwa Indonesia merupakan suatu negara yang terdiri atas berbagai macam etnisitas, agama, bahasa, adat-istiadat, dan budaya. Keberagaman tersebut telah disatukan dalam semangat kebersamaan ketika para pendiri negara ini berikrar tentang satu bangsa, satu bahasa, dan satu tanah air. Dan dalam kurun waktu puluhan tahun sepertinya kebersamaan itu kita yakini tanpa kekhawatiran secuil pun. Ikrar para pendiri negara tersebut yang kita kenal dengan Sumpah Pemuda (1928) adalah suatu historical masterpiece yang tak ternilai. Secara ikhlas rakyat negeri ini meyakini bahwa seluruh rakyat…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…