Arafat, Setelah Saddam
Edisi: 02/21 / Tanggal : 1991-03-09 / Halaman : 45 / Rubrik : LN / Penulis : ADN
ORANG Palestina, kata sementara orang, selalu salah pilih. Dalam Perang Dunia II mereka berpihak pada (Jerman dan Italia) yang akhirnya jadi pecundang. Di masa perang dingin, yang dijadikan tempat bersandar Palestina tak lain adalah Uni Soviet. Ingat saja adegan-adegan ketika Yasser Arafat mengunjungi negara tirai besi dan bertemu dan berpelukan mesra dengan para pemimpin komunis.
Dalam Krisis dan Perang Teluk sekarang, Palestina memihak Saddam. Setidaknya itulah sikap Yasser Arafat, Ketua PLO. Arafat memang sulit mengelak untuk tak mendukung Irak. Saddamlah satu-satunya pemimpin Arab yany mau menampung Arafat ketika ia terkurung di Libanon, sewaktu Israel menyerang negara itu pada 1982. Dan dalam Krisis Teluk, bagaimana Arafat bisa tak memihak Saddam, pemimpin Arab pertama yang memojokkan dunia untuk melihat konflik Arab-Israel secara adil, dengan mengaitkannya pembebasan Kuwait?
Dilihat dari situ, pantas bila Arafat tetap optimistis, meski Irak kalah. Kata Arafat pada…
Keywords: Palestina, Israel, Kuwair, Yasser Arafat, Saddam Hussein, , 
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…