Teddy P. Rachmat: "tidak Ada Yang Tahu Kalau Jaminan Itu Ada"
Edisi: 11/31 / Tanggal : 2002-05-19 / Halaman : 110 / Rubrik : EB / Penulis : Harymurti, Bambang , Purnomowati, Diah , Dewanto, Nugroho
Kisruh William dengan keponakannya, Teddy, begitu Presiden Direktur Astra ini disapa, bermula dari duit Edwin US$ 4 juta yang tak sampai ke Bank Indover. Duit itu sebagai jaminan pribadi Edwin membayar utang Astra Holland. Usut punya usut, duit itu ternyata nyangkut di sebuah perusahaan yang diakui rekanan Astra, Suryaraya Gatratama.
Teddy tak menyangka kasus ini akan meledak hebat. "Saya ini salahnya di mana? Kok, sampai begini?" begitu tanyanya kepada direksinya. Pasalnya, jaminan sebesar 12 juta gulden tersebut tak tertulis dalam buku keuangan perusahaan otomotif itu. Inilah yang kemudian membuat persoalan melebar sampai adanya tuduhan transaksi fiktif melalui Giraffe International Ltd.
Tak aneh bila Teddy bertanya seperti itu. Bagi pengusaha ini, integritas di atas segala-galanya dan kasus itu meledak saat ia akan hengkang dari Astra. Namun, dengan suara dan emosi terjaga, laki-laki ini menjelaskan kasus itu kepada wartawan TEMPO Bambang Harymurti, Diah Purnomowati, Nugroho Dewanto, dan Leanika Tanjung pekan lalu di Jakarta.
Bagaimana cerita perselisihan Astra dengan keluarga Soeryadjaya?
Tahun 1984 itu Astra Holland meminjam uang 12 juta gulden ke Bank Indover Belanda. Astra International menjadi penjamin utang. Itu satu tahap. Tahap kedua, waktu go public, tahun 1990, tidak ada yang tahu kalau ada jaminan ini. Tahap ketiga, Pak William kehilangan Astra pada 1992. Tahap keempat, Edwin mendapat kontrak Ariawest di Jawa Barat. Beliau mencari financing dan menawarkan saham Astra Agro Lestari. Kami setuju membeli. Tapi, karena waktu itu uang enggak cukup, kami setuju membeli put option di mana dalam lima tahun Edwin boleh menjual sepuluh koma sekian persen saham Astra Agro Lestari yang ada. Dan ini dijadikan jaminan oleh Edwin ke Citibank guna meminjam uang untuk investasi di Ariawest.
Utang itu menjadi tanggung jawab siapa?
Persis sebelum kita…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…