Swasti Hertian: Emansipasi Bedah Mayat
Edisi: 43/35 / Tanggal : 2006-12-24 / Halaman : 90 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Roza, Ade Media, Anom, Andari Karina, Kuswardono, Arief A.
RUANG kerjanya berbau anyir, formalin, dan karbol. Di sisi kiri-kanannya, berdiri pilar besar peninggalan Belanda. Di tengah ruangan, seonggok jenazahâdiduga korban pembunuhanâterbujur di atas meja beralas aluminium.
Di kamar otopsi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dokter Swasti Herlian, 59 tahun, menelisik jenazah: mencari tahu sebab-sebab kematiannya. Dialah dokter forensik perempuan pertama di Indonesiaâdokter mayat, julukan tak resminya. Setiap kali selesai mengotopsi jenazah, Swasti akan mengeluarkan visum et repertumâdari bahasa Latin, artinya lihat dan temukan. Surat yang menerangkan kondisi sang jenazah.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…