Bisnis Minyak Seumur Jagung

Edisi: 43/35 / Tanggal : 2006-12-24 / Halaman : 124 / Rubrik : EB / Penulis : Arvian, Yandhrie, ,


CERUK bisnis biosolar tak seindah yang dibayangkan Pertamina. Sejak diluncurkan, enam bulan lalu, penjualan energi alternatif itu malah membuat brankas perusahaan minyak pelat merah ini terkuras. ”Kami tekor Rp 3,5 miliar per bulan,” kata Hanung Budya, Deputi Direktur Pemasaran dan Nia-ga PT Pertamina, pekan lalu. Biaya produksi biosolar ternyata lebih mahal ketimbang solar biasa.

Untuk menghasilkan biosolar, Pertamina mesti mengeluarkan ongkos Rp 5.380 per liter—lebih mahal Rp 90 per liter dari harga produksi solar biasa. Sedangkan harga jual dari Pertamina cuma Rp 4.300 per liter, setara dengan solar yang disubsidi pemerintah.

Biosolar atau kerap disebut juga biodiesel adalah bahan bakar mesin diesel berbasis minyak yang berasal dari sumber terbarukan. Bahan bakunya bisa dari minyak nabati (sawit, jarak, jagung, kedelai, lobak) atau lemak hewani. Bahan bakar ini dikenal ramah lingkungan karena tak menimbulkan pencemaran. Untuk menghasilkannya dibutuhkan 5 persen bahan bakar nabati yang kemudian dicampur dengan 95 persen solar murni.

Melonjaknya harga jual keekonomian biosolar disebabkan tingginya harga fatthy acid methil ester (FAME), yang merupakan bahan baku utamanya. Harganya kini di kisaran Rp 5.200 per liter. Padahal, ketika biosolar pertama kali diluncurkan, harga minyak nabati yang diekstraksi dari minyak sawit (crude palm oil) ini hanya Rp 4.300 per liter.

Buat Pertamina, ini jelas urusan gawat. Di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…