Sensor Baru Dunia Siaran

Edisi: 51/29 / Tanggal : 2001-02-25 / Halaman : 44 / Rubrik : MD / Penulis : Rulianto, Agung , S., Endah W.,


ZOMBIE...! Zombie...!" Ejekan itu mengiringi langkah Dimyati Hartono, anggota DPR, saat menuju ruang rapat, Rabu pekan lalu. Apa salah Dimyati sehingga disamakan dengan mayat hidup?

Teriakan itu berasal dari sekitar seratus praktisi penyiaran radio dan televisi yang berunjuk rasa ke DPR. Mereka datang dari Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat, mewakili Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), Masyarakat Pers dan Penyiaran Indonesia (MPPI), dan Komunitas Televisi.

Jauh-jauh datang ke Senayan, para praktisi penyiaran itu mengusung protes terhadap Rancangan Undang-Undang Penyiaran yang sedang dibahas para wakil rakyat. Kekesalan mereka pun dilampiaskan ke Dimyati sebagai ketua panitia khusus (pansus) penyusun RUU Penyiaran.

Di mata praktisi penyiaran, isi RUU ini seperti sederet peraturan baris-berbaris saja. Terlalu banyak larangan dan kewajibannya. "Kami minta anggota DPR membahas ulang sebelum RUU itu disahkan," begitu bunyi salah satu tuntutan mereka.

Setidaknya ada delapan pasal yang mereka gugat (lihat tabel). Selain soal…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…