Cerita Dari Mosaik Bom Natal
Edisi: 51/29 / Tanggal : 2001-02-25 / Halaman : 59 / Rubrik : INVT / Penulis : Zulkifli, Arif , Dharmasaputra, Karaniya, P. Johan Budi S.
KACA-KACA air membayang di mata budayawan Nurcholish Madjid. Di Hotel Indonesia, 25 Desember lalu, pimpinan Yayasan Paramadina itu tak mampu menahan kesedihannya. "Kita sedang menghadapi musibah," katanya. Sejumlah hadirin yang berada di ruangan itu menunduk, sebagian mengusapkan saputangan ke ujung-ujung mata mereka.
Itulah pertemuan Forum Indonesia Damai (FID) yang pertama-sebuah forum beranggotakan intelektual dan tokoh masyarakat, sebagai reaksi atas peledakan gereja di berbagai kota di Indonesia pada malam Natal lalu.
Malam Natal tahun lalu bersamaan dengan akhir Ramadan. Dua peristiwa keagamaan itu mestinya menyejukkan dan bisa merekatkan hubungan dua kelompok pemeluk agama. Tapi, kita tahu, hari itu semuanya menjadi lain. Bom meledak di 38 tempat yang sebagian besar gereja di enam provinsi di Indonesia: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatra Utara, Riau, dan Nusatenggara Barat.
Polisi mencatat 19 orang tewas dan 120 orang lain terluka karena ledakan itu. Di media massa, kita saksikan tubuh yang melepuh dan yang tercabik-cabik. Namun, korban terparah yang ingin disembelih mati para peledak bom tampaknya adalah rasa toleransi Islam-Kristen. Meski ketegangan meruyak, beruntung tidak banyak orang yang tertarik dengan pancingan itu.
FID sendiri dalam pernyataannya menyimpulkan bahwa teror itu lebih ditujukan untuk mengguncang stabilitas politik ketimbang dilatarbelakangi sentimen agama. Hal itu juga didukung oleh fakta bahwa tidak semua korban adalah Katolik atau Protestan. Beberapa di antaranya justru orang-orang muslim. Satu di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.