Tionghoa Belum Diterima Apa Adanya

Edisi: 48/29 / Tanggal : 2001-02-04 / Halaman : 12 / Rubrik : MON / Penulis : Wicaksono , ,


SUYATNO (dahulu Cia Sin Liong) sekarang bisa mengucapkan "Gong xi fa chai" dengan fasih dan tak sungkan-sungkan lagi. Penduduk kawasan Tomang, Jakarta Barat, ini juga sudah berani melakukan ritual mendoakan leluhur di beranda rumahnya, lengkap dengan segala perlengkapan seperti dupa, lilin, juga ornamen-ornamen khas Cina. Dulu, ketika Presiden Soeharto berkuasa, kebebasan semacam itu tentu tak akan diperoleh warga Tionghoa seperti Suyatno. Termasuk untuk sekadar merayakan hari raya dan tahun baru Imlek.

Dalam kehidupan sehari-hari, orang Tionghoa mesti menghadapi perlakuan diskriminatif. Ini biasa mereka alami sewaktu berurusan dengan instansi pemerintah. Untuk mengurus paspor, misalnya, mereka mesti menyertakan surat kewarganegaraan, meskipun sudah punya KTP.

Sekarang situasinya jauh berbeda. Hak sosial etnis Tionghoa telah berubah sejak Habibie jadi presiden. Pemerintahan Habibie, yang cuma seumur jagung, waktu itu mulai menyediakan sedikit ruang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Habibie Tak Layak Dicalonkan
1999-03-15

Publik melihat kasus rekaman telepon habibie-ghalib sebagai skandal politik. mereka menuntut pertanggungjawaban habibie dan menolak…

R
REFERENDUM UNTUK TIMOR LESTE
1999-02-15

Mayoritas responden keberatan melepas tim-tim. referendum sebagai jalan keluar. keberhasilan indoktrinisasi orde baru?

A
Antara Perkosaan dan Pelecehan Seksual
1998-10-03

Sebagian besar responden percaya perkosaan massal terjadi pada bulan mei lalu di jakarta. menunrt mereka…