William Soeryadjaya: "astra Sudah Jadi Seperti Bumn"

Edisi: 10/31 / Tanggal : 2002-05-12 / Halaman : 128 / Rubrik : EB / Penulis : Prasidono L., Dharmasaputra, Karaniya ,


Ironisnya, salah satu borok di tubuh Astra malah baru dikelupas oleh tangannya sendiri. Maret lalu, kepada polisi Om Willem mengadukan Theodore P. Rachmat—keponakannya sekaligus Presiden Direktur Astra yang pernah sangat dipercayainya—atas tuduhan penggelapan US$ 4 juta dana milik keluarganya yang telah disetor ke Astra. Dan apa lacur, laporan itu lantas mengungkap serentetan skandal keuangan lain yang selama ini diselimuti rapat-rapat.

Meski tak lagi jadi pemilik, si Om—begitu William selalu menyebut dirinya—toh tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya melihat nasib Astra sekarang. Jumat petang kemarin, sambil mengisap cerutunya dalam-dalam, William membeberkannya kepada Karaniya Dharmasaputra dan Prasidono L. dari Majalah TEMPO serta Metta Dharmasaputra dari Koran Tempo. Berikut petikannya.

Bagaimana sebenarnya sengketa dana setoran Edwin US$ 4 juta itu?

Sebenarnya si Om tidak mau diwawancara, karena sudah ada kesepakatan. Kami akan mengeluarkan keterangan pers bersama Senin ini. Nanti dikira melanggar dan berkomplot. Tapi garis besarnya sudah ada kesepakatan berdamai, perkaranya dianggap beres. Ya sudah, si Om bersyukur. Ini kan untuk kepentingan bersama. Kami sendiri menyayangkan ini semua terjadi. Tapi rupanya sudah ditakdirkan jalannya mesti begini.

Kenapa sampai harus melapor ke…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…