Dicari: Lukisan Koleksi Bung Karno
Edisi: 48/29 / Tanggal : 2001-02-04 / Halaman : 43 / Rubrik : INVT / Penulis : Zulkifli, Arif, Kleden, Hermein Y., Bektiati, Bina
SUATU hari pada Januari 1964, Presiden Sukarno menulis kata pengantar pada buku katalog koleksi seninya dengan ucapan optimistis: "Lukisan-lukisan dan patung-patung dalam koleksi saya selalu bertam-bah jumlahnya. Dalam alam kemerdekaan ini, Indonesia merdeka, memang seni berkembang biak."
Empat dasawarsa kemudian, melewati peralihan orde yang gemeretak, koleksi seni presiden Indonesia pertama itu bukan saja tak bertambah, tapi juga berkurang. Sebagian koleksinya yang tersimpan di empat istana milik negara-Istana Bogor, Istana Cipanas, Istana Negara, dan Istana Tampaksiring, Bali-rusak berat. Dan yang paling mengkhawatirkan, sebagian lainnya dikabarkan hilang. "Paling tidak 25 lukisan koleksi Bung Karno hilang," kata Guntur Siswoyo, kurator Istana sekarang.
Hilang? Itulah yang terjadi. Dua yang tercatat adalah lukisan berjudul Wanita Bali karya Antonio Blanco dan Memotong Padi karya pelukis Belanda, Rudolf Bonnet. Yang pertama adalah lukisan cat minyak berukuran 45 x 52 sentimeter yang menggambarkan profil perempuan muda Bali. Yang kedua adalah gambar beberapa orang sedang memanen padi, juga dengan teknik cat minyak, yang dibuat pada 1952. Tak jelas di mana keduanya berada kini. Tak seorang pun tahu-bahkan Guntur Siswoyo, sang kurator sendiri. Tapi, paling tidak, pada 1964, ketika katalog lukisan Bung Karno disusun, keduanya masih ada.
Jumlah lukisan koleksi Sukarno yang raib, versi Guntur Siswoyo, sebenarnya tergolong mengkhawatirkan. Soalnya, jika jumlah lukisan Sukarno sekarang dan pada pertengahan dasawarsa 1960 dibandingkan, terjadi pengurangan yang drastis.
Menurut Guntur Siswoyo, saat ini total lukisan koleksi Bung Karno ada 1.776 buah. Tapi, menurut A.R. Gapoer (kurator Istana 1950-1967), pada akhir masa kerjanya jumlah itu jauh lebih banyak, yakni mencapai 3.000 buah. Artinya, dalam kurun waktu hampir 40 tahun, lebih dari seribu lukisan raib.
Dan itu menyedihkan. Soalnya, nilai lukisan yang diperkirakan hilang itu tak terperi. Melihat harga rata-rata lukisan yang terjual di Balai Lelang Internasional Singapura, Guntur Siswoyo memperkirakan, satu lukisan Bung Karno bisa bernilai Rp 1 miliar. Harga totalnya, tinggal dikalikan sendiri.
Itu baru perhitungan material. Nilai historis dan estetisnya lebih besar lagi. Menurut pengamat seni rupa Jim…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.