Menggugat Larangan Aborsi

Edisi: 48/29 / Tanggal : 2001-02-04 / Halaman : 92 / Rubrik : KSH / Penulis : Wiyana, Dwi , C., Dewi R., Silalahi, Levi


TAMPAKNYA ada yang istimewa di sebuah klinik kandungan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat itu. Rabu pekan lalu, klinik itu terlihat ramai. Sekitar 15 wanita muda tampak duduk berjejer di kursi ruang tunggu. Sembari menunggu dokter-sebut saja dr. Richardo-yang lama ditunggu tapi belum juga datang, beberapa pasien membunuh waktu dengan mengobrol atau memeloloti film India yang pagi itu ditayangkan salah satu stasiun TV swasta.

"Saya ke sini untuk kontrol," ujar Mariani (bukan nama sebenarnya), 32 tahun, saat ditemui TEMPO. Ini bukan kedatangannya yang pertama. Setahun lampau, ibu dua anak itu pernah mendatangi dr. Richardo. "Ketika itu, saya telat tiga hari dari tanggal menstruasi. Dan hasil tes menunjukkan saya positif hamil," katanya. Setelah sempat kebingungan memilih meneruskan atau menggugurkan kehamilan, akhirnya ia dan suaminya memutuskan untuk mengakhirinya saja. "Takut dosa, sih, iya. Tapi mau bagaimana lagi? Sekarang ini punya anak butuh biaya mahal," ujar Mariani.

Proses aborsi berlangsung mudah dan cepat. Ia hanya mendapat suntikan yang membuatnya tak…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14

Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…

D
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16

Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…

C
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16

Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…