Prospek Pemulihan Ekonomi Indonesia

Edisi: 49/29 / Tanggal : 2001-02-11 / Halaman : 106 / Rubrik : KL / Penulis : Iljas, Achjar , ,


Achjar Iljas *)
*) Deputi Gubernur Bank Indonesia

DI tengah tingginya dinamika politik dalam negeri, proses pemulihan ekonomi terus berlangsung sejak tahun 2000. Tanda-tanda membaiknya perekonomian antara lain tecermin pada laju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari yang diperkirakan, kinerja ekspor yang membaik, dan kegiatan investasi yang sedikit meningkat. Namun, proses peningkatan kegiatan ekonomi tersebut masih dibayangi berbagai permasalahan dan ketidakpastian, baik di bidang ekonomi maupun politik dan keamanan, seperti meningkatnya laju inflasi, melemahnya nilai tukar rupiah, dan meningkatnya kekhawatiran terhadap situasi politik dan keamanan. Karena itu, prospek pemulihan ekonomi pada tahun 2001 bakal menghadapi tantangan yang tidak ringan.

* Kinerja Ekonomi Tahun 2000

Berdasarkan perhitungan sementara, ekonomi tumbuh sekitar 4,8 persen pada tahun 2000, melampaui dugaan semula, yang berkisar 3-4 persen. Dibandingkan dengan tahun 1999, sumber pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut lebih luas. Pertumbuhan ekonomi tidak semata-mata didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat dan pemerintah, tapi juga oleh kegiatan ekspor dan investasi. Sumber utama pertumbuhan ekonomi telah bergeser kepada kegiatan ekspor, yang bila berlanjut akan lebih mendukung kesinambungan pemulihan ekonomi.

Sepanjang tahun 2000, kegiatan ekspor berhasil meraih devisa sekitar US$ 62,5 miliar. Peningkatan ekspor sebesar 17,5 persen ini antara lain dipacu oleh perekonomian dunia yang tetap kuat dan nilai tukar rupiah yang kompetitif. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di negara-negara maju, terutama Amerika Serikat, menyebabkan permintaan migas dunia meningkat pesat sehingga harganya pun melonjak tajam. Hal ini menyebabkan nilai ekspor migas meningkat tajam, yaitu sekitar 50 persen. Selain itu, perekonomian dunia yang kuat tersebut telah mendorong pertumbuhan ekspor nonmigas. Melemahnya nilai tukar rupiah juga ikut membantu mendorong pertumbuhan ekspor nonmigas, yang hampir mencapai 15 persen.

Seiring dengan peningkatan ekspor tersebut, kegiatan investasi juga mulai menggeliat dan memberikan sumbangan positif bagi pertumbuhan ekonomi. Peningkatan kegiatan investasi ini antara lain terkait dengan meningkatnya kegiatan ekspor dan konsumsi dalam negeri. Pembiayaan peningkatan investasi tersebut ditengarai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…