Kasus Bank Duta Di Luar Pengadilan
Edisi: 05/21 / Tanggal : 1991-03-30 / Halaman : 30 / Rubrik : HK / Penulis :
HINGGA pekan ini, kasus bekas Wakil Direktur Bank Duta, Dicky Iskandar Di
Nata, masih menggelinding di pengadilan. Tiba-tiba, di luar gedung pengadilan,
cerita korupsi di bank itu bak tertendang offside oleh bekas Komisaris Utama
Bank Duta, Bustanil Arifin.
; Seusai diterima Presiden Soeharto di Bina Graha, Selasa pekan lalu, Bustanil
menyatakan bahwa kasus Bank Duta itu sama sekali tak merugikan keuangan
negara. Sebab, kata Menteri Koperasi dan Kepala Bulog itu, Bank Duta adalah
bank swasta. Karena itu, tambahnya, kerugian bank itu sebesar Rp 780 milyar
bukan pula kerugian negara. Tapi semata-mata kerugian tiga yayasan (Dharmais,
Supersemar, dan Dakab) sebagai pemilik 72,36% saham Bank Duta.
; Pernyataan Bustanil itu sepertinya "meluruskan" penjelasan Wapres
Sudharmono sebelumnya, Sabtu dua pekan lalu. Seusai memimpin rapat koordinasi
bidang pengawasan tahun 1990/1991, Wapres mengungkapkan kerugian negara
sekitar Rp 1 trilyun akibat penyalahgunaan keuangan negara. Sebagian besar
kerugian itu berasal dari kasus Bank Duta itu.
; Selain itu, "koreksi"…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…