Opm: Antara Darah Dan Jalan Tengah
Edisi: 46/29 / Tanggal : 2001-01-21 / Halaman : 51 / Rubrik : SEL / Penulis : , ,
Di tengah bisingnya politik pascareformasi, tuntutan kemerdekaan Papua menyeruak. Seperti di Aceh, teriakan merdeka kini tak hanya terbatas dilakukan oleh gerilyawan bersenjata. Dalam situasi yang berubah, Organisasi Papua Merdeka (OPM) dituntut mengubah strategi, atau punah. Tapi, masih adakah OPM sebenarnya? Seberapa kuat mereka? Bagaimana peta politik mereka?
Wartawan TEMPO Wenseslaus Manggut dan Kristian Ansaka menelusuri keberadaan OPM. Mereka juga mewawancarai sejumlah tokoh di kedua pihak, baik Papua maupun Indonesia, termasuk Pangdam XVII Trikora, Brigjen Tonny A. Rompis, sebelum dia tewas dalam kecelakaan pesawat pekan lalu. Bina Bektiati dan Hermien Y. Kleden menyajikannya.
ARSO namanya. Kota kecil di perbatasan Irianjaya-Papua Nugini itu tak pernah berhenti menjadi tungku di atas bara api. Rumah-rumah panggung yang terbuat dari kayu adalah ciri khas kota kecamatan yang dibangun di atas daerah berawa-rawa itu. Ciri lain kota yang berjarak 73 kilometer dari Jayapura itu: hampir semua penduduknya pendatang, yaitu transmigran dari Jawa, Sulawesi, dan Nusatenggara.
Berawal sebagai permukiman transmigran sejak 1970-an, kota itu hampir selamanya menjadi ajang baku rebut dan senjata antara Tentara Nasional Indonesia dan pasukan OPM. Arso menjadi benteng terjauh TNI dalam berhadapan dengan gerilyawan OPM, yang bermarkas di "wilayah tak bertuan" perbatasan.
Setelah Soeharto jatuh pada 1998, pemerintahan B.J. Habibie mencabut status daerah operasi militer (DOM) dari kota itu, yang dikenakan sejak akhir dasawarsa 1970. Penduduk asli Papua, yang dulu diharamkan tinggal, kini mulai bebas bermukim di situ, meski aparat keamanan masih secara rutin memeriksa identitas mereka. Kondisi Arso pasca-DOM memang tetap aman, tapi atmosfer ketegangan masih terasa menguntit kuduk.
Serangan gerilyawan OPM tetap berlangsung. Pada 7 Desember 2000 lalu, pasukan OPM yang dipimpin Mathias Wenda, sang "Jenderal Menteri Pertahanan", menyerang Polsek Abepura, yang letaknya cuma 10 kilometer dari Jayapura, ibu kota Irianjaya.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…