Koesparmono Irsan: "semua Sudah Terungkap"
Edisi: 07/31 / Tanggal : 2002-04-21 / Halaman : 44 / Rubrik : WAW / Penulis : Dewanto, Eduardus Karel
BAGI Koesparmono Irsan, dua tanggal di akhir bulan April ini akan menjadi hari yang penting dalam hidupnya. Yang pertama adalah tanggal 21 April. Pada Hari Kartini itu, Ketua Komisi Penyelidik Nasional (KPN) untuk Kasus Pembunuhan Theys Hiyo Eluay, sang Ketua Presidium Dewan Papua (PDP), ini bermaksud menyerahkan laporan penyelidikan selama tiga bulan kepada Presiden Megawati Sukarnoputri. Sedangkan hari istimewa kedua adalah 24 April, hari ulang tahun Koesparmono yang ke-62.
Memang, di usia senja, anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ini harus menyelesaikan tugas berat: mengungkap pelaku pembunuhan Theys. Bukan rahasia lagi bahwa matinya tokoh Papua tersebut kemungkinan besar melibatkan anggota militer, khususnya Kopassus. Dan untuk mengungkapnya, Koesparmono beserta tim KPN-nya harus menghadapi berbagai hambatan.
Penyelidikan yang dilakukan KPN pun kemudian berbuntut keributan di kalangan TNI. Sejumlah 300 anggota Satuan Tugas Tribuana Kopassus, Papua, ditarik mundur ke markas besarnya di Cijantung, Jakarta, akhir Februari lalu. Sedangkan Komandan Jenderal Kopassus Mayjen Amirul Isnaini menyatakan bahwa tidak ada anggotanya yang terlibat pembunuhan Theys. Pusing, kan?
Toh, semua itu tidak menghalangi langkah Koesparmono untuk menyerahkan lima bab laporan penyelidikan kepada Presiden Megawati. Bahkan bekas Deputi Kepala Kepolisian RI bidang operasi ini optimistis pembunuh Theys bakal terungkap. Menurut dia, 90 persen hasil penyelidikan sudah rampung dan pelakunya telah diketahui.
Apa yang diungkapkan Koesparmonoâbahwa penyelidikan kasus Theys sudah menemukan pelaku pembunuhanâkemungkinan besar memang benar. Sebab, laki-laki berkumis dan berkacamata ini memang cukup paham dengan medan Papua. Itu karena Koesparmono pernah bertugas di Fakfak dan Sorong. Untuk itu, penggemar cerita detektif Agatha Christie ini mengaku tidak kesulitan dalam mendapat kepercayaan dari orang-orang Papua yang menjadi saksi kasus Theys.
Lebih jauh, ayah dari tiga orang anak ini memang memiliki sederet catatan keberhasilan sepanjang karirnya sebagai polisi penyidik. Dialah orang yang berhasil meringkus Slamet Gundul, pelaku perampokan yang terkenal di Jawa.
Kasus pembunuhan buruh Marsinah juga satu kasus besar yang pernah ditangani lulusan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) angkatan VIII ini. Bahkan Pak Koesâbegitu panggilan akrabnyaâsudah menyiapkan buku tentang Marsinah yang memuat semua kesaksiannya. "Saya tinggal menunggu ada yang mencetak saja," katanya. Ayo, ada yang berani?
Menjadi anggota Komnas HAM membuat perjalanan karir suami Wening Rialatun ini paripurna. Sebab, di dalam lembaga yang bertugas menyelidiki kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia itu, Koesparmono dituntut berlaku sangat bijak. Tidak jarang dia harus menyelidiki kejahatan polisi pelanggar hak asasi manusia. Dan pensiunan polisi ini harus tetap berdiri di tengahâtidak memihak.
Untuk itu,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…