Ramai-ramai Menggusur Ruang Publik
Edisi: 45/35 / Tanggal : 2007-01-07 / Halaman : 80 / Rubrik : KL / Penulis : Priatmodjo, Danang , ,
BILA ada kesempatan, mari berkeliling Kota Jakarta pada Minggu sore. Kita akan menemukan âtaman rekreasi kagetâ tersebar di berbagai wilayah Ibu Kota. Tempat rekreasi keluarga ini bisa berupa bantaran sungai, lahan pembatas jalan, tanah pekuburan, atau lahan-lahan kosong yang belum dimanfaatkan oleh pemiliknya. Tebing miring di Cawang, tepatnya di tepi akses keluar dari jalan tol Jagorawi; bantaran sungai di kawasan Tanah Abang; taman kecil di antara rel KA dan pemakaman Tanah Kusir serta pemakaman Prumpung di kawasan Cipinang; semuanya menjadi pusat keramaian pada setiap Minggu sore. Di taman-taman instan itu anak-anak bermain bola atau layang-layang, sementara sang ayah dan ibu duduk-duduk mengawasi anak-anak mereka.
Di bantaran sungai sepanjang satu kilometer di kawasan Tanah Abang terdapat setidaknya enam lapangan sepak bola. Setiap Minggu sore, semua lapangan ini dipakai bersamaan. Pemain di tiap lapangan bervariasi dari anak-anak tak beralas kaki sampai klub-klub berkostum dan bersepatu yang didukung oleh suporter yang melambaikan bendera klub pujaan mereka. Karena lapangan terletak di tepi sungai, setiap beberapa kali tendangan, bola akan tercemplung ke air. Jangan khawatir, di pinggiran kali telah siap anak-anak yang hari itu bertugas berenang memungut bola.
Apa yang dapat dibaca dari gejala di atas? Jawabannya: Jakarta kekurangan ruang publik bagi masyarakat golongan bawah.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…