Marsinah Tak Pernah Menengok Lagi
Edisi: 07/31 / Tanggal : 2002-04-21 / Halaman : 74 / Rubrik : LAY / Penulis : Pareanom, Yusi A. , Maksum, Dwidjo U. ,
TANAH pekuburan itu tenggelam tergenang banjir. Bahkan tanggul yang memisahkannya dengan persawahan di Desa Nglundo, Nganjuk, Jawa Timur, juga tak tampak. Semuanya rata terendam airkecuali satu: makam Marsinah.
Makam itu, meskipun aus dimakan usia, seperti tegak menatap air yang terus merangsek maju. Warna batu nisan biru laut itu telah lama pudar. Pagar besi pembatasnya juga sudah berkarat. Di ujung makam, selembar bendera Merah Putih tampak sobek-sobek pinggirnya.
Keluarga Marsinah membangun pagar dan beton setelah polisi membongkar makam itu untuk kedua kalinya. Bagi keluarga, pembongkaran ini amat memedihkan. Puirah, 90 tahun, nenek Marsinah, mengaku sempat disambangi arwah cucunya. Tiap malam, katanya, Marsinah datang memakai baju putih, berteriak-teriak minta tolong dan merasa kedinginan. Wajahnya pucat, matanya cekung. "Woalah Gusti,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…