Usaha Duta Kedungombo
Edisi: 08/21 / Tanggal : 1991-04-20 / Halaman : 17 / Rubrik : NAS / Penulis :
Utusan Kedungombo kembali muncul di Jakarta. Mumpung waduk belum diresmikan,
mereka ngotot mendapatkan ganti rugi yang pantas.
; "PERMAINAN" orang-orang Kedungombo makin canggih. Mereka tidak lagi hanya
mendatangi DPR-RI atau Depdagri untuk mengadukan nasib. Kini mereka juga
mengincar lembaga internasional. Kantor perwakilan Bank Dunia di Kuningan,
Jakarta, mereka datangi, Senin pekan lalu. "Kami ingin soal Kedungombo terus
dibicarakan, karena memang belum selesai," kata Rebo, seorang warga
Kedungombo.
; Rebo datang ke Jakarta bersama 10 orang kawan senasibnya, diantar oleh 10
mahasiswa yang mewakili Komite Solidaritas Korban Pembangunan Kedungombo
(KSPKO). Mereka mengaku mewakili ratusan kawannya yang kini bermukim di
desa-desa sekitar waduk, Kecamatan Miri dan Sumberlawang, Kabupaten Sragen,
Jawa Tengah.
; Bagi mereka, uang ganti rugi yang telah diterimanya belum sah, karena
nilainya ditetapkan sepihak. "Kami tidak diajak berembuk," tutur Rebo. Mereka
menerima ganti, antara lain Rp 380/m2 untuk kebun, Rp 730 per m2 untuk
pekarangan, dan Rp 7.380/m2 untuk bangunan permanen. Maka, orang semacam
Marsudi merasa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?