Tasawuf, Tenda Besar Kedamaian

Edisi: 44/35 / Tanggal : 2006-12-31 / Halaman : 144 / Rubrik : SUP / Penulis : Ferdhi, Gamal, Maarif, Nurul H.,


SYAHDAN, menjelang pemakaman Jalaluddin Rumi, seorang Kristen menangis tersedu. Dia mencurahkan kesedihannya. “Kami menghormati Rumi seperti Musa, Daud, dan Yesus zaman ini. Kami semua adalah para pengikut dan muridnya,” ungkapnya.

Semasa hidup, Rumi begitu mengasihi banyak orang dari berbagai latar belakang, sehingga siapapun berduka atas kematiannya pada 1273 M.

Kehidupan tokoh besar tasawuf ini, kini diteladani banyak pemimpin tarekat. Salah satunya adalah Syeikh Hisyam Kabbani. Wakil mursyid Tarekat Naqsyabandi Haqqani ini, sebagaimana Rumi, mengutamakan kedamaian bagi umat manusia.

“Tasawuf menganjurkan agar antar umat manusia saling bekerja sama. Kami menjembatani semua kebudayaan. Dan kami tidak pernah berjuang untuk kekuasaan,” tegas Syeikh Hisyam di depan peserta Konferensi Program Keamanan Internasional yang dihelat the Nixon Center di Washington akhir Oktober 2003.

Kedamaian dan kasih sayang yang diamalkan para pengikut tasawuf adalah buah dari ketundukan mereka kepada Allah. “Apa yang setiap manusia sandang sudah dituliskan Allah. Karenanya kita tidak boleh menyakiti orang lain,” jelas Syeikh Hisyam, seperti ditulis lembaga besutan mantan Presiden AS Richard Nixon itu dalam laporan berjudul Understanding Sufism and its Potential Role in US Policy.

Tasawuf laksana tenda besar yang bisa memayungi para musafir yang datang dari berbagai penjuru dunia dan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
TEMPO DAN DUNIA YANG BUNDAR
1991-03-09

Pada ulang tahun ke-20, tempo menerbitkan edisi khusus yang menampilkan "duta-duta" tempo yang berhubungan dengan…

P
PESTA, PRESTASI DAN BISNIS
1989-08-26

Sea games xv di kuala lumpur dari 20 agustus 1989 s/d 31 agustus 1989. diikuti…

M
MEREKA YANG TERBAIK
1989-09-09

Sea games xv di kuala lumpur, dengan indonesia menjadi juara umum. nurul huda & eric…