Rizal Ramli: "saya Optimistis, Ekonomi Tumbuh 6-7 Persen Tahun 2001"
Edisi: 43/29 / Tanggal : 2001-01-07 / Halaman : 130 / Rubrik : EB / Penulis : , ,
SEPINTAS, memang ada gairah dalam kinerja ekonomi Indonesia. Tapi Menteri Koordinator Perekonomian Rizal Ramli belum boleh menepuk dada. Masalahnya, yang terjadi hanya geliat konsumsi dalam negeri ditambah lonjakan ekspor dengan rekor US$ 60 miliar pada periode Januari-Oktober. Penyaluran kredit dari bank ke dunia usaha dan penguatan nilai rupiah sampai akhir tahun 2000 belum mencatat kemajuan. Bank-bank yang sudah direkapitalisasi dan menghabiskan duit ratusan triliun juga belum menjalankan fungsi intermediasi sebagaimana mestinya. Rupiah, yang sempat menguat ke Rp 6.500 per dolar AS di awal pemerintahan Abdurrahman Wahid, sekarang menjelang akhir tahun 2000 terpuruk ke Rp 9.500 per dolar AS.
Agustus lalu, ketika Rizal Ramli dilantik sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, ia menargetkan rupiah akan menguat ke level Rp 7.500 per dolar AS. Target ini tak tercapai, malah rupiah terus mengalami depresiasi. Agak mengherankan, memang, padahal dalam periode yang sama ekspor mengalami kenaikan. Sementara itu, laju inflasi mendekati angka 10 persen, melebihi target yang cuma 7 persen. Kisruh seputar Dewan Gubernur BI dan tiadanya kejelasan mengenai status Syahril Sabirin--walaupun ia sudah kembali aktif sebagai gubernur bank sentral--tentu membuat situasi semakin tidak kondusif.
Pendeknya, indikator makro belum membaik. Tak sedikit yang menyatakan rasa kecewanya, termasuk IMF. Lembaga Dana Moneter Internasional ini bahkan mengisyaratkan akan menunda pencairan pinjaman US$ 400 juta, yang dijadwalkan Desember ini. Rapor yang tidak begitu menjanjikan di bidang ekonomi itu tak terlepas dari kenyataan bahwa pemerintah tidak sungguh-sungguh menggarap empat pekerjaan rumah, yakni restrukturisasi sektor perbankan, penjualan aset di BPPN, penanganan restrukturisasi utang luar negeri swasta, dan penindakan korupsi--dua yang disebut terakhir bahkan hampir tidak ditangani sama sekali.
Namun, bukan Rizal Ramli bila cepat kehilangan optimisme. Ia berjanji memacu perekonomian tahun depan dengan menggerakkan pembangunan sejumlah proyek infrastruktur. Dan ketika banyak pihak kian merasa apatis, doktor ekonomi makro lulusan Universitas Boston itu menyingkap impiannya: ingin mewujudkan Indonesia yang lebih makmur dan adil. "Pendekatan saya memang lebih strukturalis dibanding para teknokrat," katanya terus terang.
Rabu pekan lalu, Rizal Ramli menyempatkan datang ke kantor TEMPO bersama rekannya, Arrif Aryman, peneliti dari Econit, dan sekretarisnya, Widjanatko. Seraya menunggu acara berbuka puasa, perbincangan dengan Dr. Rizal Ramli berlangsung hangat. Diselingi beberapa pernyataan of the record, Rizal menguak hampir semua permasalahan ekonomi terkini yang dihadapi pemerintah. Berikut ini petikannya.
Bagaimana Anda menilai kondisi perekonomian kita selama tahun 2000?
Dari angka-angka riil, terlihat banyak kemajuan. Pertumbuhan ekonomi lebih dari empat persen, penjualan barang retail naik 11 persen, dan bujet defisit, yang -4,98 persen, ternyata bisa ditekan menjadi -3,2 persen dari GDP. Penjualan motor menengah ke bawah naik 85 persen, dan indikator yang paling lazim dipakai, yaitu penggunaan listrik, naik dari 4-5 persen saat krisis menjadi 12 persen sekarang. Kenaikan ini terjadi ketika tarifnya sudah naik tinggi. Lalu, sektor konstruksi, yang tadinya stagnan, terutama sektor perumahan, sudah mulai bergerak sedikit. Ekspor nonmigas naik 30 persen lebih sedikit. Dan kenaikan ini terutama didorong oleh kenaikan volumenya, bukan karena depresiasi rupiah. Artinya, ekspor lebih terdiversifikasi. Dengan defisit yang lebih kecil, pertumbuhan ekonomi bisa dipacu di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…