Kilas Balik Seni Rupa Indonesia 2000

Edisi: 43/29 / Tanggal : 2001-01-07 / Halaman : 188 / Rubrik : SR / Penulis : Supangkat, Jim , ,


SETAHUN silam, kurator Rizki Zaelani melontarkan istilah "pasar wacana" (TEMPO, 17 Mei 1999). Istilah ini menandai ramainya wacana-wacana seni rupa dan budaya mewarnai perkembangan seni rupa Indonesia. Oktober lalu, kritikus Suwarno Wisetrotomo melontarkan istilah "wacana pasar" mengomentari tulisan TEMPO, 17 Oktober 2000, tentang jaringan pemalsuan lukisan, pengatrolan harga melalui balai lelang, dan pelukis-pelukis "BMW". Setelah berkembang sendiri-sendiri selama 10 tahun, pada tahun 2000 kedua "pasar" memperlihatkan tanda-tanda persentuhan.

Pada Februari dan Maret 2000, pasar wacana diramaikan dua peristiwa di Jakarta, yakni pameran Outward Bound, American Art at The Brink of The Twenty First Century di Taman Ismail Marzuki, dan Jakarta International Performance Art Festival (JIPAF) di Komunitas Utan Kayu, Jakarta.

Outward Bound adalah pameran lukisan AS yang dikelilingkan ke beberapa negara Asia dan ditangani kurator terkemuka, Eric Gibson. Sementara itu, JIPAF adalah festival seni rupa pertunjukan yang ditangani perupa Jepang, Seiji Shimoda. Kendati kedua peristiwa mencerminkan perkembangan mutakhir dalam seni rupa, keduanya memperlihatkan kecenderungan yang berbeda. Outward Bound, yang menampilkan ratusan lukisan karya 78 pelukis Amerika, mengejutkan publik Indonesia karena pameran ini terkesan konvensional dan ketinggalan zaman. Kesan ini muncul dari perkiraan bahwa lazimnya karya-karya seni rupa kontemporer adalah instalasi. Pameran itu justru ingin menunjukkan bahwa kesan ini justru tidak benar karena salah satu tanda seni rupa kontemporer adalah tidak adanya lagi "tanda paling sah" dalam seni rupa kontemporer itu. Ini reaksi atas prinsip-prinsip modernis yang menetapkan formalisme sebagai "tanda paling sah" seni rupa modern abad ke-20, dan yang menetapkan perkembangan di Eropa dan Amerika sebagai model perkembangan yang paling sah.

JIPAF justru menampilkan ungkapan paling mutakhir seni rupa kontemporer, yaitu seni rupa pertunjukan. Perupa pada seni rupa ini menggunakan tubuhnya sebagai materi berkarya. Dalam JIPAF, yang mengetengahkan wacana tubuh, sebagian besar performer memprovokasi tubuhnya sendiri. Wacana tubuh…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…