Mega Tersandera

Edisi: 45/29 / Tanggal : 2001-01-14 / Halaman : 15 / Rubrik : OPI / Penulis : , ,


SUNGGUH sayang lawatan Megawati Sukarnoputri ke luar negeri pekan ini tak mampir di Inggris. Walhasil, ia tak mempunyai kesempatan mendatangi kuburan Shakespeare untuk mencari wangsit. Padahal, kalau mengingat lakon Hamlet yang diciptakan pujangga tersohor itu, posisi politik Megawati saat kembali ke Tanah Air boleh dikata mirip dengan sang Pangeran Denmark di dongeng terkenal tersebut.

Mungkin terlalu kejam untuk memosisikan Presiden Abdurrahman Wahid seperti Raja Claudius yang kejam. Namun, kelicinan berpolitik paman Pangeran Hamlet itu untuk meraih takhta istana sebetulnya tak jauh berbeda dengan Presiden Abdurrahman. Hamlet, yang sepatutnya menjadi raja yang sah, ternyata dapat digusur menjadi seorang pangeran yang banyak ragu. Megawati, yang meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum, ternyata cuma mendapat posisi sebagai wakil presiden oleh Gus Dur, yang partainya hanya meraih sebelas persen dari total kursi yang diperebutkan.

Harus diakui, sampai di sini, upaya menganalogikan hikayat Megawati dan Hamlet mudah untuk dilakukan. Namun, menentukan siapa padanan Horatio di kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan sungguh tak mudah. Siapakah di antara…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Transparansi Bujet Informan
2007-11-18

Menjadikan teroris sebagai informan harus disertai aturan jelas. perlu pengawasan anggaran yang ketat.

K
Kisruh Tabung Gas Pertamina
2007-11-18

Pemerintah akhirnya menyetujui impor tabung gas. program konversi energi tak bisa ditunda.

S
Singkirkan Makelar Sumur Minyak
2007-11-25

Harga minyak meroket, investor pun datang berebut. bagi yang mangkir, penalti harus dijatuhkan.