Hantu Resesi

Edisi: 45/29 / Tanggal : 2001-01-14 / Halaman : 44 / Rubrik : KL / Penulis : Parinduri, Rasyad A. , ,


Rasyad A. Parinduri*)
*)Ekonom, Econit Advisory Group

BELANJA dan belanja. Di mana pun Anda lihat--di Plaza Senayan, Pasar Jatinegara, atau pasar mingguan di kampung-kampung--konsumen terus berbelanja.

Fakta yang mungkin sulit diterima akal. Bukankah krisis ekonomi belum juga berakhir? Bukankah kinerja pemerintah masih kacau-balau dan pertentangan politik belum kunjung mereda? Bukankah kita masih terancam resesi ekonomi jilid kedua?

Percaya atau tidak, konsumen memang terus berbelanja. Yang lebih impresif lagi, ini bukan fenomena mutakhir, melainkan sudah terjadi sejak akhir 1998. Bertentangan dengan opini publik, ekonomi Indonesia sendiri hanya mengalami kontraksi selama tiga kuartal pada akhir 1997 dan awal 1998. Pada akhir 1998 ekonomi sudah menjalani periode stabilisasi sebelum ekspansi dengan pertumbuhan yang cukup tinggi. Sampai sekarang.

Lalu apa penyebab pesimisme yang kemudian membuat kekhawatiran terhadap resesi masih terus mendominasi opini publik tentang ekonomi Indonesia selama dua tahun terakhir?

Ada tiga mitos tentang ekonomi Indonesia yang terus menghantui publik. Pertama, politik dan keamanan sangat besar pengaruhnya pada ekonomi. Kedua, kalau penanaman modal asing dan domestik…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…