Menanti Christine Hakim Di Layar Kaca
Edisi: 45/29 / Tanggal : 2001-01-14 / Halaman : 55 / Rubrik : LAY / Penulis : , ,
"Saya menghargai makalah ini. Tetapi, sebagai seorang wanita, saya menolak beberapa bagian ketergantungan laki-laki...."
"Cut."
Christine Hakim, berperan sebagai Ratih, tertawa menyadari kesalahannya mengucapkan dialog. Kata "laki-laki" di dalam dialog itu seharusnya adalah "perempuan". Sutradara Maruli Ara mengarahkan dan Christine siap mengulang adegan itu.
"Camera..., Rolling..., Action."
Sinetron Tiga Orang Perempuan yang diangkat dari novel Maria A. Sardjono ini melibatkan sebuah kolaborasi yang menarik: Christine Hakim sebagai pemain utama, Raam Punjabi sebagai produser, dan Maruli Ara sebagai sutradara. Ini memang bukan kolaborasi pertama Christine-Raam di layar kaca. Sebelumnya, aktris legendaris itu pernah bekerja sama di bawah bendera Multivision dalam serial pendek Bukan Perempuan Biasa arahan Jajang Pamuntjak, berdasarkan skenario Arifin C. Noer. "Motivasi awal saya ikut bermain dalam sinetron, seperti di film, karena saya ingin regenerasi," tutur Christine kepada Purwani D. Prabadandari dari TEMPO, yang mewawancarainya di antara rekaman shooting di lokasi Gedung Museum Seni Rupa. Apa pun yang dilakukan Christine lazimnya menarik, terutama karena dia aktris yang sangat ketat dalam seleksi pemilihan peran. Selain memilih…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…